Bismillah...
alhamdulillah, masih diberi kekuatan untuk menulis lagi.
masih di dalam tajuk yang sama, ke gontor apa yang kau cari?
walaupun post kali ini, aku ingin bercerita tentang bandar jogja setelah meninggalkan bumi gontor..
kenapa masih kekalkan tajuk ini??
kerana bagiku, hanya jasadku di jogja, namun jiwaku masih di Gontor..
pada permulaanya, hari2 ku di kota jogja sangat suram,
pelbagai dugaan yang harus ditempuhi,
dek kerana kami terlalu dimanjakan di Gontor, membuatkan kami seperti hilang punca apabila berada di kota jogja ini..
first night di jogja sangat menyeramkan, diganggu "makhluk alam lain" ,
kata orang indonesia " tidak betah aku di kota jogja ini, mandingan aku pulang ke Gontor aja"
begitulah difikiranku, seolah-olah keputusanku memilih universitas islam indonesia adalah keputusan yang salah,
namun itu sudah termaktub dalam rancangan Allah
kami mengambil keputusan pindah dari hostel yang diganggu itu dan akhirnya dapat rumah sewa , alhamdulillah..
kami diuji lagi apabila berhadapan dengan pelajar di sini yang begitu bebas pergaulannya,
(pelajar perempuan dibenarkan masuk ke rumah sewa pelajar lelaki sebelum jam 9 malam)
itu salah satu peraturan rumah sewa,
aku sendiri melihat depan mata sekumpulan remaja minum arak di tepi jalan,
ya Allah kuatkan imanku di sini. sesungguhnya hambaMu ini sangat lemah dalam menghadapi ujianMu..
ujian demi ujian
diuji lagi dengan ujian persahabatan
di kala aku sangat memerlukan sahabat untuk saling menguatkan,
Allah uji dengan perselisihan faham antara kami
Ya Allah,
benarlah, mafhum dari firman Allah yang berbunyi
jika kamu orang yang beriman, sememangnya harus kamu diuji
sungguh
di kota jogja ini banyak mengajarku erti tabah,
mengajarku erti mengalah,
mengajarku erti sabar,
mengajarku tidak mudah melatah,
dan yang paling penting mengajar untuk meletakkkan seratus peratus pergantungan pada Allah.
sungguh indah andai ujian itu mendekatkan kita pada Sang Khaliq
aku bersyukur dengan ujian yang diberikan kerana dengannya aku mendapatkan kekuatan untuk terus berjuang, untuk terus melangkah hingga saat terakhirku di bumi Indonesia
terima kasih Ya Allah..
tamat sudah episod pengembaraanku di bumi Indonesia,
mungkin terlalu sedikit perkongsian ini kerana menulis tak semudah bercakap
namun biarlah kusimpan kenangan itu menjadi sesuatu yang berharga yang pernah aku jalani..
18 februari 2013- 10 jun 2013 ~the best journey in mylife~
~tamat~
p/s: nantikan gambar2 sepanjang kami di bumi Indonesia ini..
bagi yang membaca entri ini, mohon doakan kesihatan penulis ya..
Ramadhan kali ini diuji dengan nikmat kesihatan yang teruk , kaffarah dosa mungkin..
Monday, July 15, 2013
Sunday, July 14, 2013
Ke Gontor Apa yang Kau Cari -part 2

bismillah..sambungan dari post yang lepas
bagaimana bermulanya Gontor menjadi sebahagian dalam episod hidupku??
bermula dengan keinginan yg membuak-buak nak buat praktikal kat overseanak cari pengalaman yang lain dr kwn2.
.first, paperwork ke Mesir dah siap..
namun firman Allah,Sebaik-baik rancangan manusia, Rancangan Allah yang paling baik,rupanya Allah merencanakan lain,
niatku ke mesir terpaksa dilepaskan begitu sahaja kerana beberapa kekangan,sedih, kecewa, namun masih tekad untuk parktikal di luar negeri..terfikir untuk praktikal di Indonesia, cuma dalam fikiran, dimana, bagaimana, dgn siapa?Ujian Allah begitu kuat, mana nak siapkan thesis, mana nak cari tempat praktikal lagi,namun aku yakin, jika itu dalam rencana Allah untukku, maka akan dipermudahkan
Alhamdulillah, jumpa senior2 yg baik hati,diaoranglah yang memperkenalkan aku pada Gontor.
seorang akhi (batch fiqh fatwa yg lepas) share pengalamannya berpratikal di Gontor,setelah itu, aku nekad.. teruskan proposal ini hatta ahlinya cuma bertiga, bermula dari 5 orang yg mahu turut bersama denganku, tinggal bertiga.di lema nak teruskan ke tidak???
Alhamdulillah,Allah permudahkan lagi..datangnya pensyarah dari Gontor mengadakan seminar di Usim,Aku dipanggil makan malam bersama mereka,waktu tu mereka ada mencadangkan ajak rakan2 dari fkp( course dakwah n akidah.)
Datang lagi pertolongan Allah apabila bertemu seorang sahabat dari course dakwah, ukhti rafidah..dari pertemuan itu, kami berjaya kumpulkan 14 ahli group kami untuk sama2 praktikal ke Gontor.. Alhamdulillah
Subhanallah, ujian Allah itu hebat, kesusahan yang pada awalnya buat aku hampir putus asa, namun kemanisan yang Allah gantikan setelah susah-payah..kemanisan mengenali Gontor..sebuah pondok pesantren yang sangat mendamaikan, terletak di jawa timurdari Gontor banyak yang dapat aku belajarbelajar erti keikhlasan, semua keluarga Gontor bermula dari rektor, pensyarah, pelajar berkerja dengan seikhlas hati tanpa mengharapkan gaji.belajar erti kesederhanaan, di mana walaupun hidup sangat bersederhana dari segi tempat tinggal dan makanan, namun anak2 Gontor hidup bahagia, bahagia dengan jiwa2 yang terdidik dengan nilai murni, jiwa2 yg sentiasa bersyukur, jiwa2 yang bersungguh-sungguh menuntut ilmu.
pengalaman belajar dengan pensyarah2 yang begitu ramah seolah-olah kami ini anak2 mereka, roh antara guru dan pelajar menyatu hingga sukar atau rumit bagaimanapun, kami masih enjoy dan merasa nikmatnya belajar kerana ilmu, belajar kerana Allah..
kehidupan di Gontor terlalu asyik, kata orang indonesia,benar, hinggakan kami terlupa seketika pada Malaysia,hanyut dalam jadual ilmu yang padat, hanyut dalam jaulah ilmiah program kaderesisasi ulama' hinggakan, masa 2 bulan di Gontor terasa begitu cepat..
masa sangat mencemburui kami di Gontor..
Saat perpisahanlah saat yang menyakitkan..
saat harus meninggalkan bumi Gontor dan seisinya,
namun perjalanan harus diteruskan
p/s: nantikan rancangan madrasah minggu depan ahad di tv3 jam 7 malam.. untuk next week episod ttg Gontor, pondok kebangganku-( walaupn aku bukanlah graduated dr pondok ini.
2 bulan lagi, di bumi jogja ( episod seterusnya.. hehe)~to be continued
Wednesday, July 10, 2013
Ke Gontor Apa yang kau cari? part 1
Bismillah..
Post kali ini tentang Gontor..
sungguh aku telah jatuh cinta !!
jatuh cinta pada tempat yg bernama Gontor
Mungkin masih banyak pondok atau pesantren yang lebih baik dari Gontor, tapi bagiku sejak pertama kali aku melangkah kaki ke Gontor, hanya satu kalimah yg dapat ku ungkapkan, subhanallah..
subhanallah, aku jatuh cinta dgn tempat ini
Aku dapat merasakan roh2 ketenangan, roh jiwa2 yang murni di kalangan ahlinya..
pertama yang membuatku terkesan adalah panca jiwanya yang di terapkan di dalam diri seluruh anak2 gontor
Seluruh kehidupan di Pondok Modern Darussalam Gontor didasarkan pada nilai-nilai yang dijiwai oleh suasana-suasana yang dapat disimpulkan dalam Panca Jiwa.
Panca Jiwa adalah lima nilai yang mendasari kehidupan Pondok Modern Gontor:
1.Jiwa KEIKHLASAN
Jiwa ini berarti sepi ing pamrih, yakni berbuat sesuatu bukan karena didorong oleh keinginan untuk mendapatkan keuntungan tertentu. Segala perbuatan dilakukan dengan niat semata-mata untuk ibadah, lillah. Kyai ikhlas medidik dan para pembantu kyai ikhlas dalam membantu menjalankan proses pendidikan serta para santri yang ikhlas dididik.
Jiwa ini menciptakan suasana kehidupan pondok yang harmonis antara kyai yang disegani dan santri yang taat, cinta dan penuh hormat. Jiwa ini menjadikan santri senantiasa siap berjuang di jalan Allah, di manapun dan kapan pun.
2.Jiwa KESEDERHANAAN
Kehidupan di pondok diliputi oleh suasana kesederhanaan. Sederhana tidak berarti pasif atau nerimo, tidak juga berarti miskin dan melarat. Justru dalam jiwa kesederhanan itu terdapat nilai-nilai kekuatan, kesanggupan, ketabahan dan penguasaan diri dalam menghadapi perjuangan hidup.
Di balik kesederhanaan ini terpancar jiwa besar, berani maju dan pantang mundur dalam segala keadaan. Bahkan di sinilah hidup dan tumbuhnya mental dan karakter yang kuat, yang menjadi syarat bagi perjuangan dalam segala segi kehidupan .
3.Jiwa BERDIKARI/MANDIRI
Berdikari atau kesanggupan menolong diri sendiri merupakan senjata ampuh yang dibekalkan pesantren kepada para santrinya. Berdikari tidak saja berarti bahwa santri sanggup belajar dan berlatih mengurus segala kepentingannya sendiri, tetapi pondok pesantren itu sendiri sebagai lembaga pendidikan juga harus sanggup berdikari sehingga tidak pernah menyandarkan kehidupannya kepada bantuan atau belas kasihan pihak lain .
Inilah Zelp berdruiping sy s te e m (sama-sama memberikan iuran dan sama-sama memakai). Dalam pada itu, Pondok tidaklah bersifat kaku, sehingga menolak orang-orang yang hendak membantu. Semua pekerjaan yang ada di dalam pondok dikerjakan oleh kyai dan para santrinya sendiri, tidak ada pegawai di dalam pondok .
4. Jiwa UKHUWWAH ISLAMIYYAH
Kehidupan di pondok pesantren diliputi suasana persaudaraan yang akrab, sehingga segala suka dan duka dirasakan bersama dalam jalinan ukhuwwah Islamiah. Tidak ada dinding yang dapat memisahkan antara mereka. Ukhuwah ini bukan saja selama mereka di Pondok, tetapi juga mempengaruhi ke arah persatuan ummat dalam masyarakat setelah mereka terjun di masyarakat.
5. Jiwa BEBAS
Bebas dalam berpikir dan berbuat, bebas dalam menentukan masa depan, bebas dalam memilih jalan hidup, dan bahkan bebas dari berbagai pengaruh negatif dari luar, masyarakat. Jiwa bebas ini akan menjadikan santri berjiwa besar dan optimis dalam menghadapi segala kesulitan. Hanya saja dalam kebebasan ini seringkali ditemukan unsur-unsur negatif, yaitu apabila kebebasan itu disalahgunakan, sehingga terlalu bebas (liberal) dan berakibat hilangnya arah dan tujuan atau prinsip.
Sebaliknya, ada pula yang terlalu bebas (untuk tidak mau dipengaruhi), berpegang teguh kepada tradisi yang dianggapnya sendiri telah pernah menguntungkan pada zamannya, sehingga tidak hendak menoleh ke zaman yang telah berubah. Akhirnya dia sudah tidak lagi bebas karena mengikatkan diri pada yang diketahui saja.
Maka kebebasan ini harus dikembalikan ke aslinya, yaitu bebas di dalam garis-garis yang positif, dengan penuh tanggungjawab; baik di dalam kehidupan pondok pesantren itu sendiri, maupun dalam kehidupan masyarakat.
Jiwa yang meliputi suasana kehidupan Pondok Pesantren itulah yang dibawa oleh santri sebagai bekal utama di dalam kehidupannya di masyarakat. Jiwa ini juga harus dipelihara dan dikembangkan dengan sebaik-baiknya.
bersesuaianlah dengan prinsip Gontor
apa yang kau lihat, apa yang kau dengar dan apa yang kau rasa adalah tarbiyah..
Berawal dari lima panca jiwa ini, anak2 Gontor menjadi seorang yang kaya jiwa, kaya ilmu dan sebagainya..
P/S: sumber rujukan dr blog pondok modern gontor...hehe.
~to be continued~
Subscribe to:
Posts (Atom)